Puyuh Barokah Jaya

Haris Fauzi

Pembuatan Pin

HebatPin

Minggu, 14 Februari 2016

Tujuan Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Tujuan Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Visi dan Misi Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Visi dan Misi Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Sejarah Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Sejarah Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pendahuluan Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pendahuluan Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Daftar Isi Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Daftar Isi Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Kata Pengantar Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Kata Pengantar Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Cover Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Cover Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Testimonial Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Testimonial Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pengiriman Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pengiriman Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pembayaran Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pembayaran Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pemesanan Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Pemesanan Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Kerjasama Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Kerjasama Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Promosi Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Promosi Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Produk Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Produk Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Kontak Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Kontak Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya (PBJ)

Widget Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya

Widget Puyuh Bogor | Puyuh Barokah Jaya


















Sabtu, 13 Februari 2016

Peluang Usaha Puyuh Bogor

Peluang Usaha Puyuh Bogor Petelur

Prospek bisnis burung puyuh petelur

Usaha burung puyuh baru-baru ini memang sangat berkembang pesat,meski banyak yang tumbangakibat kenaikan pakan puyuh dan bbm,namun semangat peternak puyuh untuk pengembangan usaha ini tetap berjalan walau penuh tantangan,contoh saja peternak puyuh Blitar dan Tulung Agung.Populasi burung puyuh di jawa timur sampai saat ini belum ada yang mengetahui jumlah totalnya, PT Peksi sendiri memperkirakan populasi puyuh jawa timur berkisar 8.000.000 ekor itu saja hanya tersebar di 2 kabupaten yaitu Blitar dan tulung agung.Untuk Blitar sendiri area yang paling banyak berkembang usaha peternakan puyuh petelur adalah Selokajang,Maron,Poluan,Ponggok, Sanan kulon, Kademangan,Kanigoro,BakungSuruh wadang dan bahkan masih banyak lagi area-area yang mungkin belum terdeteksi.Sedang untuk Tulung Agung daerah Rejotangan,Ngunut,Sumber ringin dan sama saja seperti Blitar mungkin masih banyak daerah-daerah yang belum terdeteksi.



Bibit puyuh peksi untuk saat ini sudah hampir dikenal oleh setiap peternak puyuh bahkan dari sabang sampai merauke.Selain dijawa Peksi juga menjual bibit puyuh diluar jawa,dengan persyaratan daerah tersebut tidak jauh dari bandara dan jarak maksimal dari bandara adalah kurang lebih 300-500 km/perjalanan darat maksimal adalah 10 jam,semua itu batas toleransi agar bibit sehat dan selamat sampai tujuan.

Untuk luar jawa sendiri PT Peksi Gunarahrja fokus pada pulau Sumatera,Kalimantan dan Sulawesi,Namun jika ada permintaan dari pulau-pulau lain kita tetap bisa melayani.Meski permintaan bibit puyuh diluar jawa tidak se banyak di jawa,namun Perusahaan Peksi tetap memberikan pelayanan dan jaminan kwalitas yang maksimal,sebap PT Peksi Gunaraharja sudah bekerja sama dengan pihak cargo setempat,sehingga barang yang dikirim tepat sampai tujuan dan bibit puyuh tetap pada kulaitas terbaiknya.

Bibit puyuh Peksi sendiri merupakan hasil riset bertahun-tahun dan ditunjang dengan tenaga ahli yang berpengalanan serta didukung dengan mesih tetas otomatis berkapasitas besar,sehingga saat ini puyuh peksi sudah mempunyai kwalitas super yang jempolan jika dibandingkan dengan bibit puyuh yang lainya,sebap dengan SOP yang jelas dan terarah PT Peksi ingin memberikan pelayanan VIP kepada peternak agar mampu merauk hasil yang lebih menguntungkan sehinga peternak puyuh akan cepat mendapatkan hasil.

Bibit puyuh peksi memiliki starin yang jelas dan perkawinan yang benar-benar out breeding sehingga puyuh petelur mampu menghasilkan telur yang berbobot diimbangi dengan mortalitas/kematian yang kecil per harinya.Demikian informasi yang dapat saya sampaikan jika ada saran dan kritik bisa berkomentar pada kolom yang disediakan atau hub kami,terimaksih dan salam sukses untuk peternak puyuh semuanya.

Sumber: http://www.peksigunaraharja.com/2015/04/prospek-bisnis-burung-puyuh-petelur.html

Mengenal 9 Jenis Penyakit Puyuh

Puyuh Bogor Mengenal 9 Jenis Penyakit

 9 jenis penyakit yang sering menyerang puyuh!!!

1. Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab:
bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala:
puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berak yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Pengendalian:
memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang terinfeksi.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala:
puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, puyuh yang mati segera dibakar/dibuang;
(2) pisahkan puyuh yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.

3. Berak putih/kapur (Pullorum)
Penyebab:
Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala:
kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian:
sama dengan pengendalian penyakit tetelo.


4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala:
tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, menggigil kedinginan.
Pengendalian:
(1) menjaga kebersihan lingkungan, menjaga litter tetap kering;
(2) dengan tetra chlorine capsule diberikan melalui mulut; noxal, trisula zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab:
Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala:
timbul keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfeksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab:
Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala:
puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian:
pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
7. Aspergillosis
Penyebab:
cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala:
Puyuh mengalami gangguan pernafasan, pada mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian:
memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.

8.Cacingan
Penyebab:
sanitasi yang buruk.
Gejala:
puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian:
menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya. 

9. Snot/Coryza
Snot/coryza adalah penyakit yang menyerang mata. Puyuh yang terserang matanya menjadi bengkak berlendir dan berwarna merah. Penyakit ini adalah penyakit utama puyuh yang dengan cepat menular. Karena sulit diobati, sebaiknya dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin CRD/Coryza aktif atau in aktif. Jika beberapa puyuh kedapatan terjangkit penyakit tersebut, sebaiknya segera dibuang, walaupun sebernarnya masih bisa diobati dengan suntikan intensif tetapi mahal.

Sumber: http://www.peksigunaraharja.com/2015/05/9-jenis-penyakit-yang-sering-menyerang.html

Pemeliharaan Petelur Puyuh Bogor

Petelur Puyuh Bogor

Progam Pemeliharaan Puyuh Petelur PT Peksi Gunaraharja

3 hari sebelum DOQ datang
 Cek kesiapan Pemanas (Gasolek / listrik / Kompor gas)
 Bersihkan tempat pakan / minum sebelum digunakan dengan cara mencuci tempat pakan / minum dengan desinfektan
 Jika menggunakan kandang bok, maka bagian bawah kandang dilalasi dengan koran sebanyak 5 lembar / dengan kertas semen sebanyak 3 lembar
 Jika menggunakan kandang model litter, maka bagian bawah kandang dialasi dengan sekam setebal 5cm kemudian ditambah alas koran / kertas semen dengan jumlah yang sama.
 Persiapan peralatan pemanas, siapkan juga pemanas cadangan
 Pemanas Gasolek, 1 gasolek maksimal untuk 2.000 ekor DOQ
 Pemanas listrik, 1 lampu bohlam 60watt untuk 200-250ekor DOQ
 Pemanas kompor gas, 1 kompor gas maksimal untuk 1.000 ekor DOQ
 Persiapan tempat pakan, 1 buah per 100 ekor DOQ,
 Persiapan tempat minum, 1 buah per 100 ekor DOQ. Tempat minum diberi krakal (batu kecil) untuk menghindarkan DOQ tercebur pada tempat minum.
1 hari sebelum DOQ datang
 Kontrol pemanas kandang box dengan mencoba menyalakan. Coba juga menyalakan saat malam hari untuk melihat daya listrik mampu atau tidak (jika pemanas menggunakan listrik).
 Gunakan thermometer ruang untuk mengetahui suhu ruang dengan meletakan pada alas kandang. Pemanas distel susuai dengan temperatur yang dianjurkan.
 Kontrol terakhir pemanas kandang box dan kesiapan lain agar tidak terjadi kegagalan. Siapkan pemanas cadangan jika sewaktu-waktu pemanas utama mengalami kendala. Suhu pada saat DOQ datang sampai umur 1 minggu adalah 360C - 380C.
 Ukuran kandang box saat DOQ datang adalah 1m2 untuk 200-250 ekor DOQ.
 Kandang harus rapat agar suhu dalam kandang tetap stabil
Saat DOQ datang
Umur 1 hari
 Pagi hari kandang box harus sudah dipanaskan
 Siapkan air + Peksi DOQ dan taruh didalam kandang box agar suhunya sama dengan suhu dalam kandang box.
 Tempat minum jangan diletakkan dekat lampu
 Pakan digiling (bentuk mess / lembut) dan ditebarkan dilantai secukupnya saja.
 Setelah DOQ tiba, segera masukkan dalam kandang box
 Usahakan DOQ selalu terkontrol karena pada umur 1-4 hari adalah fase kritis DOQ, biasanya penyebab kematian DOQ adalah kurang pemanas / kedinginan sehingga DOQ mengumpul dan terinjak-injak, DOQ masuk tempat minum, DOQ tertindih tempat pakan/minum.
 Pakan diberikan sedikit-sedikit tapi sering, untuk menhindari pakan yang tidak termakan (terbuang)
Umur 2 – 3 hari
 Pakan giling masih disebar dilantai atau ditaruh ditempat pakan yang memungkinkan DOQ bisa mencapai tempat pakan
 Air minum + Peksi DOQ diberikan setiap hari Full
 Kertas Koran / semen lapisan 1 digulung (hati-hati)
 Jika memakai tempat pakan, beri strimin agar tidak banyak pakan yang tumpah
 Jika listrik mati, tempat minum dikeluarkan dari kandang box (air dapat menyimpan panas, jika listrik mati DOQ akan mengumpul pada tempat minum, sehingga DOQ akan basah terkena air) dan kandang ditutup rapat agar panas dari kandang tidak keluar.
Umur 4 - 7 hari
 Masa kritis sudah berakhir
 Kontrol kepadatan kandang
 Kontrol suhu kandang
 Seleksi puyuh
 Air minum + Peksi DOQ diberikan Full
 Jika populasi di kandang sudah penuh, maka lakukan penjarangan (kandang Box), atau pelebaran ukuran kandang (kandang litter)
 Kontrol suhu kandang, pada siang hari buka sedikit kandang box supaya ada sirkulasi udara yang masuk dalam kandang dan pada malam hari kandang tetap tertutup.
 Seleksi puyuh dilakukan dengan memisahkan puyuh yang tidak sehat, cacat ataupun kerdil.
8 – 14 hari
 Kontrol kepadatan kandang
 Kontrol suhu kandang
 Seleksi puyuh
 Pemberian pakan (butiran / crumble)
 Penambahan jumlah tempat pakan dan minum
 Air minum + Peksi DOQ diberikan pagi hara saja
 Standar kepadatan kandang pada umur 8-14 hari adalah 75-100ekor/m2
 Standar suhu kandang pada umur 8-14 hari adalah 320C - 350C
 Kandang box pada usia ini sudah bisa dibuka semua pada siang hari dan pada malam hari tetap ditutup namun ada lubang sirkulasi untuk pergantian udara
 Seleksi kembali puyuh dengan memisahkan puyuh yang tidak sehat, cacat ataupun kerdil.
 Puyuh mulai diberi pakan berbentuk butiran / crumble
 Tambah jumlah tempat pakan dan tempat minum agar puyuh dapat jatah pakan secara merata
15 – 20 hari
 Kontrol kepadatan kandang
 Kontrol suhu kandang
 Seleksi puyuh
 Penambahan jumlah tempat pakan dan minum
 Air minum + Peksi Bio diberikan pagi hari saja
 Standar kepadatan kandang pada umur 15-20 hari adalah 60-70ekor/m2
 Standar suhu kandang pada umur 15-20 hari adalah 280C - 300C
 Kandang box pada usia ini sudah bisa dibuka semua pada siang dan malam hari, namun pada malam hari tetap memperhatikan kondisi cuaca
 Seleksi kembali puyuh dengan memisahkan puyuh yang tidak sehat, cacat ataupun kerdil.
 Tambah jumlah tempat pakan dan tempat minum agar puyuh dapat jatah pakan secara merata
21 – 28 hari
 Kontrol kepadatan kandang
 Kontrol suhu kandang
 Seleksi puyuh
 Penambahan jumlah tempat pakan dan minum
 Air minum + Peksi Bio diberikan pagi hari saja
 Lakukan potong paruh
 Vaksinasi AI
 Pindah kandang
 Standar kepadatan kandang pada umur 15-20 hari adalah 50ekor/m2
 Standar suhu kandang pada umur 21 hari dan seterusnya adalah 220C-240C
 Kandang box pada usia ini sudah bisa dibuka semua pada siang dan malam hari, namun pada malam hari tetap memperhatikan kondisi cuaca
 Seleksi kembali puyuh dengan memisahkan puyuh yang tidak sehat, cacat ataupun kerdil.
 Tambah jumlah tempat pakan dan tempat minum agar puyuh dapat jatah pakan secara merata
 Dilakukan potong paruh pada usia antara 21-24 hari untuk mengurangi sifat kanibalisme pada puyuh dan menghindari pakan
yang terbuang karena diecer2 oleh puyuh. Sebelum dan sesudah potong paruh, puyuh diberi Peksi Bio untuk mengurangi tingkat stress pada puyuh
 Dilakukan vaksinasi AI (flu burung) pada umur 25-28 hari (sebelum naik kandang batre) untuk mencegah terjadinya penularan penyakit flu burung. Sebelum dan sesudah vaksinasi, puyuh diberi Peksi Bio untuk mengurangi tingkat stress pada puyuh
 Puyuh naik kandang umur 27-28 hari, karena pada umur tersebut, puyuh akan lebih cepat menyesuaikan diri dengan ligkungan barunya.
29 – 30 hari
 Pergantian pakan dari pakan pertumbuhan (BR) ke pakan layer
 Pergantian pakan sebaiknya tidak dilakukan secara full, namun diberikan secara bertahap dengan perbandingan :
 Umur 29 hari, 2 BR : 1 Layer
 Umur 30 hari, 1 BR : 2 Layer
 Umur 31 hari, full Layer
31 – 35 hari
 Pemberian Vitamin C
 Pemberian Anti stress
 Vaksin ND
 Vitamin C diberikan 3 hari seminggu (full sehari) atau 6 hari seminggu (diberikan pagi hari saja)
 Antistress diberikan jika ada perlakuan yang menyebabkan puyuh menjadi stress, seperti saat pembersihan kotoran, ada perlakuan vaksinasi atau kondisi lingkungan / cuaca tidak mendukung.
 Vaksinasi ND dilakukan seminggu setelah vaksin AI dan dilakukan sebelum puyuh bertelur, diulang 3 bulan sekali
36 hari - Afkir
 Pengambilan Telur
 Pemberian Antibiotik
 Puyuh mulai bertelur umur 38-42 hari, dan puncak produksi terjadi pada umur 3-5 bulan
 Pengambilan telur dilakukan setiap hari, waktu pengambilan yang yang paling baik adalah pada jam 21.00-22.00WIB malam, karena puyuh berproduksi dimulai jam 15.00-21.00WIB
 Antibiotik diberikan mulai umur 60 hari dan diulang setiap 3 bulan sekali.

Sumber: http://www.peksigunaraharja.com/2015/04/program-pemeliharaan-puyuh-petelur-pt.html

Flu Burung

Puyuh Bogor Mengenal Flu Burung


 Pengertian wabah flu burung

Apa sebetulnya flu burung dan bagaimana mencegahnya?
Avian influenza, atau yang lebih sering disebut dengan flu burung, awalnya merupakan sejenis penyakit infeksi pada burung yang sering menyerang di Indonesia disebabkan oleh virus influenza tipe A subtipe H5 dan H1.
Flu burung memang harus diwaspadai, biasanya terjadi di bulan-bulan pergantian musim dan musim penghujan seperti sekarang, karena itu antisipasi dan pencegahan mutlak dilakukan untuk mencegah penyebaran flu burung maupun penyakit yang lain.

Pencegahan

1.      Vaksinasi pada puyuh dilakukan saat umur 21- 30 hari, dengan cara injeksi (disuntik), karena vaksin yang digunakan adalah vaksin inactive (killed)

2.      Pemberian vitamin, baik vitamin untuk telur atau vitamin C dan antistress secara rutin untuk meningkatkan daya tahan puyuh.

3.      Membuat suasana kandang menjadi nyaman untuk puyuh dengan memperhatikan kepadatan kandang,  ventilasi dan pencahayaan.

4.      Biosecurity

Adalah segala cara atau usaha untuk mencegah atau menghambat masuknya bibit penyakit terhadap area peternakan yang sehat dengan kondisi lingkungan yang bersih.
Dalam menerapkan program biosecurity ada beberapa hal yang hadrus diperhatikan oleh peternak yaitu:

Desinfeksi .
Yaitu cara untuk mencegah/menghambat agar bibit penyakit tidak mudah masuk atau terhambatpenyebarannya.Yang lazim dilaksanakan peternak selama ini adalah dengan penyemprotan dan desinfeksi peralatan kandang yang akan masuk ke kandang. Desinfektan yang biasa digunakan seperti Peksi Tox atau Desinfektan sejenis. Penyemprotan dapat dilakukan pada rumah kandang, kandang batteray bahkan puyuhnya. Dalam kondisi normal dapat dilakukan 2-3x seminggu setelah membuang kotoran (nimpal), tetapi saat kondisi puyuh kurang baik, sebaiknya dilakukan setiap hari.

Sanitasi.
Yaitu cara bagaimana kita menjaga kebersihan kandang baik itu rumah  kandang, kandang batteray maupun lingkungan sekitar kandang. Pembersihan kotoran (nimpal) minimal tiap 2 hari merupakan tindakan yang bijaksana. Pada kondisi kotoran yang basah atau puyuh terserang penyakit, pembuangan kotoran diusahakan setiap hari. Sanitasi juga dilakukan pada tempat minum. Jika menggunakan tempat minum model bel atau pralon, sebaiknya dicuci sehari sekali. Jika menggunakan nipple minimal seminggu sekali dikuras (diglontor) dengan cara membuka penyumbat pipa disetiap ujungnya.

Karantina.

Karantina adalah tindakan pemisahan puyuh yang kondisinya kurang baik. Puyuh yang dalam kondisi sakit baik berat atau ringan yang memungkinkan untuk disembuhkan atau menghindari resiko penularan penyakit ke puyuh lain yang sehat. Puyuh yang dikarantina ditempatkan di tempat yang berbeda lokasinya dengan yang puyuh sehat.

Calling.
Calling adalah pengeluaran atau afkir sebagian puyuh yang sakit atau cacat (tidak produktif) agar tidak menularkan penyakit (sebagai carier) ke puyuh yang sehat dalam satu rumah kandang.

Afkir.
Afkir adalah tindakan pemusnahan seluruh puyuh yang terserang penyakit dalam satu rumah kandang agar tidak menular ke rumah kandang puyuh yang sehat. Dengan tindakan ini diharapkan bisa memutuskan siklus hidup penyakit dalam satu lingkungan kandang.

Lalu lintas dalam kandang.
Lalu lintas dalam kandang ini meliputi lalu lintas orang (operator kandang), ternak lain dan juga alat dan perlengkapan kandang. Lalu lintas yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berkembangnya suatu penyakit. Sebagai antisipasi terhadap kondisi ini peternak harus membatasi orang yang masuk area kandang dan menyiapkan bak air yang berisi desinfektan untuk cuci kaki, tangan dan spray badan sebelum masuk kandang.

Biosecurity dilaksanakan secara ketat dapat mencegah terinfeksinya puyuh oleh kuman atau bibit penyakit, baik itu yang datang dari luar maupun dari dalam kandang. Sebagaimana pepatah mengatakan “Sedia Payung Sebelum Hujan”, lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena dengan pencegahan berarti telah menekan biaya produksi peternakan. Awal keberhasilan dari suatu peternakan adalah penjagaan yang ketat terhadap benteng pertahanan yaitu BIOSECURITY.

Sumber: http://www.peksigunaraharja.com/2015/04/pengertian-wabah-flu-burung.html

Kandang Puyuh Batrai

Kandang Puyuh Bogor



Cara simpel membuat kandang puyuh batrai


180420132337120720132560
Kandang Baterai sangat berpengaruh sekali terhadap kesehatan dan produktivitas puyuh selain kandang induk. Hal ini dikarenakan Kandang baterai adalah rumah tinggal bagi puyuh mulai bertelur sampai afkir. Untuk itu, pembuatan kandang baterai perlu dibuat sebaik mungkin agar puyuh merasa nyaman sehingga dapat berproduksi dengan baik. Persyaratan utama dalam membuat kandang baterai puyuh antara lain :
Ukuran Kandang
Ukuran kandang berhubungan dengan kepadatan kandang atau isi puyuh dalam setiap kandang. Ukuran kandang untuk puyuh produksi dari PT. Peksi Gunaraharja mengacu pada standar Panjang (cm) x Lebar (cm) / 200cm = Populasi Puyuh.
Baterai
Walaupun acuan ukuran kandang seperti diatas, tetapi ada batasan maksimal panjang dan lebar kandang. Jika mengacu pada standar, kandang baterai yang baik memiliki panjang maksimal 80cm dan lebar maksimal 60cm. Dengan ukuran tersebut maka populasi puyuh dalam kandang adalah 24 ekor.

Acuan tersebut kami terapkan karena semakin kecil ukuran kandang maka semakin baik produksinya. Jika ukuran kandang terlalu besar, maka gerak puyuh akan semakin banyak sehingga pakan yang seharusnya terkonfersi menjadi telur akan terbuang sia-sia untuk energi.
Untuk memaksimalkan penggunakan tempat, biasanya kandang puyuh dibuat bertingkat. Jumlah tingkat yang ideal adalah sebanyak 4 tingkat. Ukuran kandang yang ideal, kami jelaskan pada gambar dibawah ini :

Dinding Kandang

Untuk mendapatkan sirkulasi kandang yang baik maka bahan untuk dinding kandang baterai paling baik menggunakan kawat strimin. Tapi ada juga plasma kami untuk menghemat biaya pembuatan kandang baterai ini menggunakan bahan dari belahan bambu. Hal ini boleh-boleh saja dengan syarat kerapatan bambu jangan teralu rapat dan jangan terlalu renggang, karena jika terlalu renggang maka kemungkinan puyuh dapat keluar dari kandang.

Alas Kandang

Alas kandang menggunakan bahan yang berlubang dengan tujuan kotoran dari puyuh dapat langsung turun ke tempat penampungan kotoran dan tidak bersentuhan langsung dengan puyuh. Rata-rata peternak kami menggunakan alas kandang dengan kawat strimin. Jika menggunakan alas kandang strimin, untuk investasi jangka panjang sebaiknya menggunakan kawat strimin dengan kualitas terbaik. Karena jika menggunakan kualitas yang rendah, hanya mampu bertahan 1-2 periode pemeliharaan.
PT. Peksi Gunaraharja telah memproduksi alas kandang dari bahan plastik yang telah diujicobakan pada kandang riset. Alas kandang plastik ini mampu bertahan tidak rusak sampai 6-7 periode pemeliharaan. Tetapi jika ingin menggunakan alas kandang ini, maka ukuran kandang harus disesuaikan dengan ukuran alas palstik ini. Berikut adalah gambar dan ukuran alas plastik buatan PT. Peksi Gunaraharja


Tempat Pakan dan Minum
Tempat pakan dan minum ditempatkan menyatu dengan kandang. Penempatan diluar kandang untuk menghindari pakan yang terbuang karena diceker-ceker dan mengurangi pakan atau minum yang kotor karena tercampur oleh kotoran puyuh.

Tempat pakan dibuat sepanjang ukuran panjang kandang dan ditaruh didepan. Hal ini dilakukan agar konsumsi pakan untuk puyuh dapat merata selain itu untuk memudahakan secara teknis pemberian pakan. Tujuan lainya menghemat dalam memberikan pencahayaan pada saat malam hari. Sedangkan tempat minum dapat ditempatkan disamping atau dibelakang kandang.

Sumber: http://www.peksigunaraharja.com/2015/04/cara-simpel-membuat-kandang-puyuh.html

POSTINGAN TERPOPULER PUYUH BOGOR

MEMBAGI SAHABAT

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More